Kamis, 17 Juni 2010

Tentang MAC



Salah kaprah kalau kita menyangka PC (baca : komputer pribadi) baru lahir sejak IBM mengeluarkan seri IBM Personal Computer (PC) tahun 1981. Konsep PC sebenarnya sudah sudah ada jauh sebelum itu, yaitu saat Simon, mesin buatan Barkelley Enterprise di era 50-an muncul.
Sejarah pun kemudian mencatat perkembangan konsep PC melalui mesin seperti Geniac, Heathkit, Minivac, DEC PDP, Paperclip, Imlac, Xerox Alto, Altair dan lainnya. Salah satu yang pantas disebut sebagai PC adalah mesin kreasi Steve Wozniak, yaitu Apple I dan Apple II yang muncul di paruh kedua dekade 70-an.
Ya, Wozniak mengembangkan PC melalui perusahaan Apple Computer yang dirintisnya bersama Steve Jobs (sekarang CEO Apple).Orang mengenal Apple Computer sebagai produsen komputer Mac (Macintosh).
Mac versus Wintel
Dan sebenarnya PC komersial pertama dengan Graphical User Interface (GUI) atau tampilan grafis, seperti umum terihat di tiap layar komputer saat ini, juga lahir di tangan Apple. Faktanya memang demikian, walau untuk itu Apple kena tuding menjiplak GUI sistem Xerox Star.
Lisa, demikian nama komputer Apple pertama yang ber-GUI tersebut. Di dalamnya, orang sudah dapat melihat tampilan grafis seperti ikon, tombol dan sebagainya. Lisa pun sudah menggunakan mouse, sehingga orang tinggal klak-klik saja. Penggunaannya benar-benar mudah.
Terlepas dari kontroversinya, Lisa memang terobosan Apple, karena seri IBM PC sampai pertengahan 80-an masih menggunakan program bermode teks. Anda yang telah lama menggunakan komputer, tentu masih ingat dengan program seperti Word Star yang berjalan di atas sistem DOS milik Microsoft. Benar-benar tidak user-friendly deh.
Dalam kondisi seperti itulah PC keluaran Apple mendapatkan sambutan yang baik dari para pengguna komputer. Apalagi, seri komputer Apple berikutnya, Macintosh, terus mempertahankan dan meningkatkan model GUI dan sistem operasi seperti itu. IBM yang sebelumnya merajai pasar PC pun, turun dari posisinya.
Sayang, Apple menutup rapat-rapat soal sistem PC keluarannya. Praktis hanya Apple sendirilah yang bisa memproduksinya. Harga komputer keluaran Apple pun cenderung mahal.
Industri komputer yang khawatir dengan dominasi Apple berusaha meniru arsitektur IBM PC dengan prosesor Intel, menggunakan RAM, BIOS, dan sebaginya. Pokoknya mirip deh dengan IBM PC.
Sampai akhirnya muncul istilah IBM Compatible PC. Istilah itu sendiri merujuk pada komputer produksi selain IBM yang dapat menjalankan program-program yang berjalan di atas IBM PC.
Tapi Apple masih belum goyah. Sistem Apple dengan GUI-nya masih menawan pengguna komputer.
Momentumnya mulai berubah saat Microsoft mengeluarkan sistem operasi Windows 3.0 tahun 1989. Sistem operasi tersebut berbasis GUI dan mirip sekali dengan GUI PC Macintosh. Windows berjalan di atas PC berbasis prosesor Intel, termasuk IBM PC dan keluarga IBM Compatible PC tentunya. Apple berang.
Pengguna komputer pelan-pelan mulai melirik ke PC berbasis Intel. Industri komputer pun mendukungnya dengan memberikan keragaman hardware dan software yang membuat PC semakin murah dan menarik.
Orang mengingat kejadian itu sebagai awal "perang" sistem PC keluaran Apple dengan sistem PC Windows - Intel (Wintel) atau PC yang umum kita kenal saat ini.
Mac = Komputer Grafis?
Hari-hari terus berlalu. Untuk membedakan kedua jenis PC itu, publik menyebut PC keluaran Apple sebagai Mac saja. Dan sebutan PC menjadi milik sistem PC keluaran Wintel. Lantas bagaimana nasib Mac saat ini?
"Anak-anak kalau diajari pasti gampang pakai. Buka, ajarin sedikit, langsung bisa", cerita Jean Baptiste Rambey, desainer grafis PT Infomedia Nusantara, penerbit buku Yellow Pages, soal pengalamnnya selama ini menggunakan Mac.
Ya, dari dulu sampai sekarang, image kemudahan pakai memang tidak pernah lepas dari Mac. Namun, di awal-awal persaingannya dengan sistem PC biasa, Apple harus bergelut dengan kurangnya Aplikasi.
"Ada sih ada, tapi ragamnya sedikit, biasanya bajakan dari Thailand," cetusnya lagi.
Dua aplikasi utama yang menjadi tawaran Mac waktu itu antara lain Aldus Page Maker dan Adobe Photoshop. Paket software tersebut biasanya merupakan bundel standar ketika Anda membeli Mac.
Tak heran bila kemudian orang banyak mengasosiasikan Mac sebagai komputer untuk kalangan grafis, karena kedua aplikasi utama itu kan umum dipakai untuk kegiatan desktop publishing. Apalagi, Mac unggul karena sistem WYSIWYG (What You See Is What You Get)-nya. Tambah pas saja kan dengan kebutuhan desainer.
Kesan mac yang seperti itu demikian ekskusif, sehingga tak jarang para desainer itu pun demikian fanatik dengan Mac. Kartunis terkenal seperti Dwi Koencoro pun punya panggilan sayang sendiri untuk Mac-nya.
Kesan tersebut belum hilang sampai saat ini. Di redaksi majalah, tabloid, ataupun buku pun, komputer Mac masih dipakai oleh tim yang menangani desain layout dan artistik.
Kian Lengkap dan Kompatibel
Padahal, ada perbedaan yang cukup besar kalau kita melihat generasi Mac saat ini dengan Mac yang dulu. Ya, Mac tidak lagi khusus untuk keperluan desktop publishing semata lho.
Pernahkah Anda perhatikan film-film atau iklan-iklan tertentu saat ini secara detail? Di sana kadang terlihat seseorang menggunakan note book atau desktop keluaran Mac. Mungkin Anda juga pernah melihatnya di dunia nyata atau mungkin Andalah penggunanya? Ya, pengguna Mac kini dengan mudah bisa berinternet, ber-e-mail, chatting dan sebagainya.
Aplikasi office suite pun kini dengan gampang dapat Anda temukan di dalamnya. Microsoft sudah mengeluarkan Microsoft Office versi Mac. Dengan begitu, tukar menukar file berformat *.doc dengan pengguna Windows pun bukan masalah.
Bahkan, banyak software multimedia di Windows juga merjalan baik di Mac. Winamp adalah salah satu contohnya. Itu belum terhitung sejumlah software berbayar lainnya yang juga berjalan lancar di atasnya.
Memang, harus diakui jumlah aplikasinya tidaklah sebanyak alikasi Windows. Namun karena program untuk Mac rata-rata berasal dari Apple, maka kompatibilitasnya dengan sistem dan hardware-nya pun lebih terjamin.
"Mac itu jarang sekali ngadat. Kalaupun iya, penyelesaiannya juga relatif mudah", sembur seorang pecinta Mac yang dikenal baik oleh banyak orang menanggapi hal itu.
Soal ketersediaan periferal pendukungnya pun Mac mengalami kemajuan. Berbagai hardware kini juga tersedia bagi pengguna Mac.Contohnya adalah printer, kamera digital, mp3 player, dan lain sebagainya.
"Dibanding dulu lebih mudah sekarang. Kalau dulu kita mesti cari-cari dulu karena nggak semuanya bisa. Kayak printer misalnya, hanya bisa yang postscript printer saja. Kalau scanner sih dari dulu memang sudah banyak yang kompatibel dengan Mac. Cuma kalau dulu barang-barang itu masih mahal-mahal. Sekarang sih lebih gampang, apalagi kalau koneksinya USB, tinggal instal driver, colok, langsung pakai," sambung Rambey.
Murah dan Menawan
Mac pun kompatibel dengan iPod, kamera digital, dan sebagainya. Dengan kata lain, teknologinya sendiri sudah merupakan teknologi komputer terkini. Sehingga, Anda pun bisa menaruhnya di pojok meja kerja Anda di rumah.
Ya, apalagi desain Mac dari dulu memiliki kesan yang lebih "indah" ketimbang desain PC pada umumnya yang kaku. Selain GUI-nya yang kian menawan, bentuk fisiknya pun cukup indah.
Lihat saja, generasi iMac yang memiliki warna-warni translucent (transparan), merah, biru, kuning, hijau, dan lainnya. Beberapa produsen PC kemudian mengikutinya dengan membuat casing transparan.
Ada juiga desain iMac yang menyerupai lampu duduk dengan monitor flat yang penempatannya dapat diatur bebas. Mungil dan menawan untuk menghias ruang kerja Anda.
Yang lebih menggiurkan lagi, harga Mac saat ini pun turun jauh jika dibandingkan dengan harga Mac pada awal-awalnya. Kalau dulu harganya masih sekitar dua kali lipat PC branded, kini beberapa kelas Mac malah sudah setara dengan harga PC branded biasa.
Namun untuk konteks tanah air, satu hal yang menjadi catatan adalah kurangnya service support bagi Mac. Dulu, para pembeli Mac mendapat support-nya hanya dari para penjual. Terkadang, mereka harus mengirimnya ke Singapura bila teknisinya sudah tak sanggup menangani problemnya.
Sekarang bagaimana? Untuk soal yang ini memang belum banyak berubah. Distribusi dan service center resmi Mac di Indonesia hanya ditangani perusahaan tertentu saja.
Okay, apakah sekarang Anda mau beli Mac?

0 komentar:

Posting Komentar

PASANG IKLAN MURAH

Cukup Bayar Rp 30.000/bulan