"Saya mau jadi pengusaha, tapi untuk buka usaha 'kan butuh modal”, kata Fulan.
Saya yakin, masih banyak di antara kita yang berpendapat demikian. Pada umumnya, alasan yang sering membuat ragu seseorang untuk melangkah menjadi wiraswasta adalah keterbatasan modal atau keterbatasan keterampilan. Ada pula alasan ingin menjadi wiraswasta tetapi status masih menjadi karyawan dan masih berat hati meninggalkan zona nyaman. Di sini, saya akan sedikit menyinggung usaha yang menurut saya hampir tidak memerlukan modal, serta relatif aman dari risiko kerugian.
Pengertian "dropshipping" adalah penjualan produk yang memungkinkan dropshipper (reseller/Anda) menjual barang ke Pelanggan dengan bermodalkan foto dari supplier(Saya)/toko (tanpa harus menyetok barang) dan menjual ke pelanggan dengan harga yang ditentukan oleh dropshipper(Anda). Setelah pelanggan mentransfer uang ke rekening dropshipper(Anda), dropshipper(Anda) membayar kepada supplier(Saya) sesuai dengan harga beli dropshipper (ditambah dengan ongkos kirim ke pelanggan) serta memberikan data-data pelanggan (nama, alamat, no. ponsel) kepada supplier(Saya). Barang yang dipesan akan dikirim oleh supplier(Saya) ke pelanggan/pembeli Anda. Namun, yang menarik, nama pengirim yang tercantum tetaplah nama si dropshipper(Anda).
Jadi, intinya ada 3 komponen yang terlibat di sini, yaitu: dropshipper(Anda), supplier(Saya), dan pembeli. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada skema di bawah ini:
Dropshipping bisa dilakukan dengan melakukan penawaran secara offline. Namun, pada umumnya, penawaran dilakukan secara online, dengan memasang katalog produk dari supplier. Jika kita memiliki toko-online, kita hanya perlu memasang foto produk dari supplier ke toko-online kita. Jika kita belum punya toko-online, kita masih bisa memanfaatkan situs jual beli online, semacam kaskus.co.id, tokobagus.com, tokopedia.com, id.ebay.com, atau situs BursaMuslim.com.
MODEL KERJASAMA DROPSHIPPER DI NAFCOM ADALAH :
Supplier memberikan harga ke dropshipper, kemudian dropshipper dapat menjual barang kepada konsumen dengan harga yang ditetapkannya sendiri, dengan memasukkan keuntungan dropshipper.
masih banyak hal lain yang menjadi keuntungan dropshipper, di antaranya:
Saya yakin, masih banyak di antara kita yang berpendapat demikian. Pada umumnya, alasan yang sering membuat ragu seseorang untuk melangkah menjadi wiraswasta adalah keterbatasan modal atau keterbatasan keterampilan. Ada pula alasan ingin menjadi wiraswasta tetapi status masih menjadi karyawan dan masih berat hati meninggalkan zona nyaman. Di sini, saya akan sedikit menyinggung usaha yang menurut saya hampir tidak memerlukan modal, serta relatif aman dari risiko kerugian.
Usaha
apa itu?
DropshippingPengertian "dropshipping" adalah penjualan produk yang memungkinkan dropshipper (reseller/Anda) menjual barang ke Pelanggan dengan bermodalkan foto dari supplier(Saya)/toko (tanpa harus menyetok barang) dan menjual ke pelanggan dengan harga yang ditentukan oleh dropshipper(Anda). Setelah pelanggan mentransfer uang ke rekening dropshipper(Anda), dropshipper(Anda) membayar kepada supplier(Saya) sesuai dengan harga beli dropshipper (ditambah dengan ongkos kirim ke pelanggan) serta memberikan data-data pelanggan (nama, alamat, no. ponsel) kepada supplier(Saya). Barang yang dipesan akan dikirim oleh supplier(Saya) ke pelanggan/pembeli Anda. Namun, yang menarik, nama pengirim yang tercantum tetaplah nama si dropshipper(Anda).
Jadi, intinya ada 3 komponen yang terlibat di sini, yaitu: dropshipper(Anda), supplier(Saya), dan pembeli. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada skema di bawah ini:
Dropshipping bisa dilakukan dengan melakukan penawaran secara offline. Namun, pada umumnya, penawaran dilakukan secara online, dengan memasang katalog produk dari supplier. Jika kita memiliki toko-online, kita hanya perlu memasang foto produk dari supplier ke toko-online kita. Jika kita belum punya toko-online, kita masih bisa memanfaatkan situs jual beli online, semacam kaskus.co.id, tokobagus.com, tokopedia.com, id.ebay.com, atau situs BursaMuslim.com.
MODEL KERJASAMA DROPSHIPPER DI NAFCOM ADALAH :
Supplier memberikan harga ke dropshipper, kemudian dropshipper dapat menjual barang kepada konsumen dengan harga yang ditetapkannya sendiri, dengan memasukkan keuntungan dropshipper.
masih banyak hal lain yang menjadi keuntungan dropshipper, di antaranya:
- Tidak perlu investasi modal yang besar.
- Tidak membutuhkan kantor dan gudang untuk persediaan.
- Tidak perlu pendidikan tinggi (minimal bisa ber-SMS/menggunakan internet/mengoperasikan perhitungan matematika penjumlahan).
- Tidak perlu melakukan packing dan pengantaran produk.
- Di mana pun Anda berada, Anda masih bisa berjualan.
- Sangat mudah dijalankan oleh siapa pun.
- Tidak terikat waktu. Anda dapat menjalankan bisnis ini dengan santai, mau sambil tiduran, sambil jaga anak, sambil sekolah/kuliah/kerja kantoran, atau mengerjakan tugas lainnya.
- Dan sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar