Selasa, 11 Mei 2010

iPad dan Twitter Buruk Bagi Demokrasi

VIVAnews - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengobarkan perang terhadap teknologi. Obama bahkan mengkritik  produk keluaran perusahaan teknologi Amerika Serikat, Apple  yang luar biasa populer, iPod dan iPad.

Presiden yang kecanduan BlackBerry dan menang pilpres karena keahlian tim kampanyenya memanfaatkan media modern, dari ponsel pintar (smartphone), Twitter, hingga Flickr, justru berpidato di Universitas Hampton, Virginia bahwa  gadget berteknologi tinggi dan berbagai aplikasi populer memberikan tekanan terhadap demokrasi Amerika.

"iPod, iPad, Xbox, dan PlayStation, yang tak satupun saya tahu bagaimana cara kerjanya, mengganggu informasi, mengalihkan perhatian, dan hanya bersifat hiburan."


"Itu bukan alat pemberdayaan, bukan alat emansipasi," kata Obama, seperti dimuat New York Post, Senin 10 Mei 2010.

Obama menggambarkan Apple, Microsoft, Nitendo, dan Sony sebagai perusahaan-perusahaan yang membuat tekanan yang tidak perlu terhadap negara. Obama juga mengeluhkan penyebaran media sosial seperti Facebook, Twitter, juga blog.

"Dengan begitu banyak suara berteriak-teriak meminta perhatian di blog, di radio. Terkadang sulit untuk mengetahui mana informasi yang dipercaya, untuk mencari tahu siapa yang mengatakan yang sebenarnya dan yang tidak,"kata Obama.

"Semua itu tak hanya menjadi tekanan baru bagi Anda, tapi juga tekanan untuk negara dan demokrasi," kata Obama.

Namun, kata Obama, kita tak bisa menghentikan perubahan yang luar biasa cepat ini. "Tapi kita bisa beradaptasi. Pendidikan adalah alat yang memungkinkan kita untuk beradaptasi dengan hal-hal itu." (mt)

0 komentar:

Posting Komentar

PASANG IKLAN MURAH

Cukup Bayar Rp 30.000/bulan