Rabu, 16 Februari 2011

MEMBENTENGI ANAK DARI BAHAYA FACEBOOK


Lantaran popularitasnya, para teenagers pun berlom­ba-lomba menceburkan diri ke lautan media social tanpa kedalaman itu. Mereka memanfaatkan jaringan ini sebagaimana orang dewasa menggunakan­nya. Menshare gambar, berhubungan dengan teman, mengorganisir kegiatan dan main game. Dan ini bisa mengundang masalah.
Secara umum, Facebook menyediakan cara aman bagi semua umur untuk berkomunikasi dengan sahabat mereka. Namun seperti diberitakan banyak media, social network bisa menjadi tempat berbahaya, dan anak-anak adalah paling riskan.
Akan tetapi dengan panduan tepat, anda bisa men­gajari buah hati tentang bahaya social media dan mem­bekali mereka tool-tool untuk melindungi diri dari online predator, menjaga informasi personal, menjaga reputasi online dan menghindari download-download berbahaya yang bisa membahayakan PC.

Facebook kid
Walau persyaratan legal bagi anak-anak harus seti­daknya berumur 13 tahun untuk sign up di Facebook, namun belum ada sistem verifikasi umur yang sempurna, buktinya banyak anak-anak menggunakan jaringan ini.
Tim safety dan public-policy dari Facebook menyadari audiens muda, dan website ini menerapkan setting privasi khusus buat di bawah 18 tahun. User berumur antara 13 dan 17, dalam Facebook privacy policy, disebut sebagai "a slightly different experience". Anak-anak tidak mempunyai public  search listing saat mereka sign up, sehingga account mereka tidak ditemukan di search engine di luar Facebook.
Setting 'Everyone' dibuka tidak selebar seting untuk orang dewasa. Jika setting privasi anak-anak diset 'Everyone', ini mencakup only friends, friends of friends, dan people yang ada di dalam jaringan kerja atau seko­lah anak-anak bersangkutan. Akan tetapi, seting 'Everyone' masih memungkinkan orang dewasa mensearch anak-anak berdasar nama dan mengirimnya ke friend yang merequest (dan sebaliknya), jika pemilik account tidak secara manual mengubahnya. Hanya orang dalam jaringan 'Friends of Friends' anak-anak tersebut yang bisa mengirim pesan.
Facebook belakangan membuka layanan (service) basis lokasi (location) bernama Places, yang mempunyai beberapa pembatasan buat pengguna berumur dini.
Anak-anak bisa menshare location mereka melalui Places hanya dengan orang di daftar Friends, bahkan jika pri­vasi mereka diset seting 'Everyone'.
Tentang anak-anak yang berbohong dengan umur mereka, Facebook mempunyai cara untuk memverifikasi umur. Jika, misalnya, seorang anak berumur 19 tahun lebih sering berkawan dengan anak-anak berumur 13-14 tahun, dan ia tampaknya lebih banyak berbagi foto, maka Facebook akan mencurigai user ini sebenarnya berumur 12 atau 13 tahun dan Facebook akan memflag halaman anak ini untuk dilakukan penghapusan atau memberi peringatan.


Memproteksi Informasi Personal
Walau dengan privacy policy bagi anak-anak yang diterapkan Facebook, personal information anak-anak masih terbuka lebar. Account Facebook anak-anak merupakan jejak online awal mereka (online footprint) dan mereka harus memahami kenyataan ini dengan sungguh­-sungguh, karena ini dapat mempengaruhi reputasinya saat ini dan di kemudian hari saat mereka mengukuti tes masuk perguruan tinggi atau melamar pekerjaan.
Facebook public-policy representative Nicky Jackson Colaco menganjurkan orang tua agar menjelaskan kepa­da putra-putri mereka tentang pentingnya melindungi identitas online. Menjaga keterbukaan komunikasi den­gan buah hati merupakan kunci memahami dengan tepat bagaimana mereka menggunakan Facebook.
"Saya tidak pernah mengijinkan anak saya bermain sepok bola tanpa perlindungan dan pemahaman.per­mainan ini, dan ini sama dengan Facebook," papar Colaco.
Jika anda mempunyai Facebook profile, cobalah kiri­mi anak anda friend request  tidak perlu sebagai spying tool atau tool mata-mata, namun untuk mengingatkan buah hati akan kehadiran anda di dunia online. Jika anda tidak mempunyai account, mintalah anak anda menunjukkan profile mereka. Ini akan membantu membi­asakan diri anda dengan kontrol privasi dan seting lain pada sebuah website.
Tidak ada salahnya anda juga melihat foto dan wall post putra anda untuk memastikari foto dan posting sesuai dengan umur mereka. Ingatkan kepada buah hati anda tentang internet secara umum, namun khususnya Facebook, bukanlah zona khusus anak-anak  orang dewasa bisa melihat apa yang ada di profile mereka.
Bila anak‑anak mempunyai sesuatu yang perlu dis­embunyikan, mereka sebaiknya membuat Facebook profile dengan di bawah kontrol anda, atau mempunyai account yang parent-friend­ly dan sebuah account terpisah buat kawan‑kawan mereka. Jika mereka memperlihatkan sebuah profile yang tampaknya content-nya tidak memenuhi syarat, ini peringatan dini. Dan PC and web monitoring tool bisa mengambil alih tugas di sektor ini.
Terakhir, diskusikan Facebook privacy setting dengan putri anda, dan tunjukkan cara mengaktifkannya ke high­est level of security. Tekankan bahwa Facebook adalah tempat buat kawan-kawan berkumpul dan bukan orang asing. Karena itu mintalah ia mengubah seting privasi ke 'Friends only'. Sekali lagi, ingatkan kembali agar lebih berhati-hati apa yang mereka posting di status update, pasalnya sharing online berlebihan bisa berdampak pada dunia nyata.

Memerangi Cyberbullying

Penelitian yang dilakukan di Massachusetts Aggression Reduction Center (Marc) menunjukkan, jika perilaku online orang dewasa cenderung rata-rata, sementara anak-anak dan teenagers lebih sering mengutarakan sesuatu yang sangat mengagetkan. Anak-­anak meyakini statemen online 'tidak dianggap' karena mereka masih anak-anak.
Lantaran anak-anak cenderung percaya mereka belum cukup accountable atas tindakan online mereka, Facebook menjadi tempat nyaman untuk sasaran bullying. Anda tidak bisa mencegah buah hati dari online bullying, namun anda bisa membantu mereka menghentikan pele­cehan ini.
Marc menawarkan beberapa panduan menangani cyberbullying (bisa diunduh di tinyurl.com/27bm6be). Namun dari itu semua saran yang dianjurkan adalah berkomunikasi langsung dengan anak-anak anda, jan­gan takut anda terlibat dalam masalah ini. Jika anda mendapati anak anda dilecehkan, sebaiknya ia mengu­rangi jam akses ke website bersangkutan, atau flag pele­cehan tadi agar diblokir pihak administrator.
Jika tindakan ini juga terjadi di sekolah, beritahu kepala sekolah sehingga mereka juga bisa turut turun tan­gan. Facebook juga menyediakan fasilitas yang memu­dahkan anda melaporkan masalah pelecehan, dan menganjurkan user melakukan hal ini.
Tapi bagaimana jika anda mendapati putra anda adalah pelaku pelecehan? Elizabeth Englander dari Marc menganjurkan anda mendiskusikan hal ini dengan anak anda bahwa pelecehan di internet (cyberbullying) adalah tindakan menyakitkan, dan bisa menimbulkan tindakan lebih tragis yakni bunuh diri.
Cobalah beri mereka pemahaman bahwa mereka bisa bereak­si terhadap tekanan yang tengah dihadapi sejawat mereka, atau anda-anda mungkin turut membalas terhadap seseorang yang telah melukai perasaan orang lain dengan cara yang mereka lakukan sebelumnya.

Bahaya Orang Asing

Awal tahun ini, Peter Chapman dihukum karena merampok, memperkosa dan membunuh gadis 17 tahun yang ia temui di Facebook. Chapman, seorang sex offender, membuat profile palsu dan berpura-pura berumur 17 tahun untuk mendapat kepercayaan dari sang korban. Padahal, ia berumur 32 tahun.
Meski upaya Facebook untuk menjauhkan websitenya dari para predator, namun sistem ini belum terbukti ampuh dan sempur­na. Facebook sudah melarang para sex offender, dan pada 2008 semua sex offender yang sudah dikenali dihapus dari website ini. Namun, kasus Chapman membuktikan para predator masih mene­mukan cara untuk menculasi sistem.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, anda bisa membatasi seting privasi sehingga anak-anak berinteraksi langsung hanya dengan orang-orang yang mereka kenal dan, lebih penting lagi, anda dapat menyembunyikan informasi seperti umur anak, seko­lah dan nama lengkap dari intipan orang yang bukan kawannya langsung.
Tekankan kepada anak anda akan pentingnya menghindari orang yang tidak mereka kenal di dunia nyata. Sekalipun profile orang asing menyebutkan mereka seumur putra anda dan sekolah­nya berdekatan, profile ini bisa saja sebuah jebakan. Putri anda bisa melaporkan ke Facebook tentang adanya orang asing yang mencoba menghubunginya atau mengajak kegiatan tidak tepat.

Monitoring Perangai
Jika anda ingin lebih bisa memantau perangai online buah hati, anda dapat memanfaatkan beberapa tool efektif meski keputusan tingkat monitoring tetap di tangan anda.
Software McGruff Safeguard, misalnya, melakukan online mon­itoring lebih ekstrim. Ia dapat merekam setiap gerakan yang dilakukan anak anda di internet, mulai instant-message log sampai keyword yang diketikkan di Google. Orang bisa lebih dekat memantau anak mereka dan mendiskusikan segala perangai yang didapati berbahaya atau tidak patut.
Apakah anda menggunakan software monitoring tool atau tidak, para pakar sepakat bahwa komunikasi secara reguler den­gan buah hati tentang penggunaan akses online merupakan ele­men terpenting dalam menjaga mereka aman dan senantiasa sadar bahaya web.

Aplikasi Third-party
Banyak aplikasi third-party di Facebook ditujukan langsung buat teenager seringkali berupa game, ruang diskusi dan sejenisnya. Sayangnya banyak anak tidak memahami bahwa komponen-komponen Facebook tadi sebenarnya tidak dibuat Facebook dan karenanya mereka mempunyai terms of service berbeda.
Parahnya lagi, beberapa link download eksternal dari kompo­nen tersebut bisa berisi malware. Sunbelt Software melaporkan beberapa kecurigaan ini.
Mengantisipasi hal ini, pastikan anda mengupdate program antivirus dan ad-blocking software (software pemblokir iklan) yang dapat menangkap malware. Bicarakan dengan anak anda tentang kebiasaan membaca cepat (skimming) the terms of service dan privacy policies aplikasi sebelum mereka setuju mengunduh­nya. Dan sarankan agar mereka tidak membuka link yang dipost­ing di wall dari seseorang yang tidak diketahui.

Sumber : Majalah Komputek Edisi 709


0 komentar:

Posting Komentar

PASANG IKLAN MURAH

Cukup Bayar Rp 30.000/bulan