Sabtu, 28 Januari 2012

Mengenal Jenis Tinta Pada Printer Inkjet

Tinta Asli/OEM

Bahasa Indonesia menyebut tinta asli bukan berarti yang lain adalah tinta palsu. Maksudnya asli adalah asli dari pabriknya. Kalau Bahasa Inggris itu memakai istilah OEM singkatan dari Original Equipment Manufacturer. Mungkin lebih tepat kalau istilahnya memakai tinta resmi, bukan tinta asli, walaupun kebanyakan orang tidak mengerti.

Jika printer diibaratkan mobil, maka Epson, Canon, HP, dll bisa diibaratkan pabrik mobil spt Toyota, Honda, dll (bukan membandingkan peringkat). Tapi pabrik mobil tidak membuat bensin sendiri, yang membuat adalah Pertamina, Petronas, atau Shell dll. Sebaliknya untuk printer, pembuat tinta adalah pabrik printer itu sendiri. Nah jika sekarang anda sudah berbinis tinta, mungkin beberapa generasi lagi produk Anda sudah seumum bensin dan perusahaan anda tidak kalah dengan Pertamina (why not, siapa tahu, kan jaman terus berubah?)

Tinta yg dipakai oleh printer inkjet seperti Epson, HP, Canon, Lexmark, Brother dll adalah formulasi pabriknya sendiri dan tidak dijual bebas di pasaran kecuali dalam bentuk cartridge yang siap pakai untuk printer desktopnya (kecuali Epson baru saja mencoba menjual tinta dalam bentuk botolan khusus untuk printer yang sudah ada sistim infus terintegrasi di dalamnya (tipe L-100 dan L-200 yang katanya hanya dijual/ditargetkan untuk pasar Indonesia saja.

Sepertinya sejauh ini mereka belum ada pikiran untuk menjual tintanya saja apalagi dengan harga murah, karena mereka yang melakukan riset sebagai pengembang ide. Selain karena mereka adalah pengembang/penciptanya, kualitasnya pasti premium dan tidak perlu diragukan lagi.


Warna Dasar Tinta
Perlu diketahui, bahwa printer dari merk yang sama (sama-sama HP, sama-sama Epson, dll) tetapi model berbeda bisa mempunyai/memakai jenis cartridge yang sama. Pabrikan printer mengembangkan formulasi tinta, karakteristik tinta, dan profile warna tinta, sesuai dengan spesifikasi tertentu yang dioptimumkan oleh printer driver. Seperti diketahui, ada beberapa warna dasar tinta, yaitu Hitam (Black), Cyan (Biru), Kuning (Yellow) dan Merah Muda (Magenta). Warna-warna lain akan dibentuk dengan mencampur ke-empat warna dasar tsb. Jadi secara praktis, hampir semua warna bisa dihasilkan oleh campuran warna-warna dasar tersebut, kecuali warna putih, warna metalik (emas atau silver) dan warna-warna fluoresent/neon.

Jadi warna putih tidak dihasilkan oleh printer (tidak seperti cat ada yang warna putih), tetapi mewrupakan warna dasar kertas (putih) yang tidak disemprot oleh tinta. Untuk menghasilkan warna-warna lain, masing-masing printer berusaha membuat optimum hasil cetaknya. Untuk photo printer, bisanya ditambahkan warna-warna dasar seperti biru muda (Light Cyan atau Photo Cyan) dan Merah muda pucat (Light/Photo Cyan). Tetapi ada juga yang menggunakan warna lain seperti Hijau, Oranye, Hitam Muda (Photo Black), Hitam Glossy/Matte dan lain-lain.

Macam-macam printer
Spesifikasi printer inkjet yang mempengaruhi jenis tintanya, antara lain:

1. Kecepatan cetaknya (line per minute). Semakin cepat speednya, maka harus semakin cepat kering tintanya agar tidak mbelobor ketika kertas halaman baru menimpa kertas halaman lama
2. Jenis printernya, photo printer (6+ warna dasar) vs color printer (4-warna dasar), yaitu profile warnanya
3. Teknologi cetaknya, misalnya antara Bubble Jet printer spt pada Canon vs Micropiezo pada Epson. Printer dengan teknologi Bubble Jet menggunakan panas untuk memuaikan tinta sehingga jatuh sebagai gelembung mikro yang membentuk titik semprotan tinta. Pada Epson dengan teknologi MicroPiezo, tidak digunakan panas untuk menjatuhkan tinta, tetapi menggunakan getaran crystal
4. Maximum DPI atau dot per inch, yaitu tingkat kehalusan titik droplet dari hasil cetaknya. Semakin halus titiknya, maka semakin lembut pipa/nozzle kapiler tinta pada printhead, dan semakin mudah buntu

Tinta Inkjet Compatible/Generic

Tinta inkjet compatible/generic dibuat oleh pabrik tinta, bukan oleh pabrik printer. Seperti yang kita semua tahu, jauh sebelum ada printer inkjet, pabrik tinta sudah membuat tinta untuk stempel, percetakan, alat tulis, dll. Jadi pabrik tinta ini mungkin usianya lebih tua dari HP, Canon ataupun Epson. Namun walaupun mereka ahli meramu dan membuat tinta, mereka tidak tahu harus bagaimana membuat formulasi tinta yang sesuai dengan kebutuhan sebuah inkjet printer.

Karakteristik tinta yang diperlukan untuk inkjet printer tentunya tidak sesederhana tinta untuk stempel atau alat tulis. Profil warna, tingkat keasaman (pH), surface tension (tensiometry), kekentalan (viscocity) dan specific gravity/density (berat jenis) tidak bisa sembarangan. Belum lagi parameter lain yang harus diperhatikan seperti anti bakteri/jamur, daya rembes tinta pada bahan cetak seperti kertas, serta tingkat kemurnian bahan dasar air sebagai pelarutnya.

Kesimpulan: Pabrik tinta mengerti bagaimana mencampur dan membuat tinta yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan, tetapi pabrik printerlah yang merumuskannya. Jadi siapa yang lebih menentukan? Pertanyaan ini serupa dengan pertanyaan dalam permainan sepak bola, kiper dan penyerang, mana yang lebih penting? Ya dua-duanya. Ya, pabrik printer dan pabrik tinta juga!

Tinta Spesifik vs Tinta Universal
Ketika pabrik printer merilis printernya, maka pabrik tinta mempelajari formulasi tintanya dan bereksperimen membuat tinta alternatif yang cocok. Berbekal pengalaman pengetahuan membuat tinta, mereka berusaha membuat tinta yang sesuai dengan kebutuhan printernya. Karena ada banyak jenis printer di pasar, maka sebagai konsekuensinya pabrik tinta juga berusaha membuat tinta alternatif dan spesifik yang sesuai. Dan ini berarti jumlah tinta yang ada akan cukup banyak, sebanyak jumlah cartridge atau printer yang ada. Tinta yang seperti ini disebut dengan tinta Spesifik.

Beberapa jenis tinta spesifik diklasifikasikan kemiripan sifatnya dan warnanya. Dengan spesifikasi rata-rata dan kompromi tidak selalu bisa optimal pada setiap jenis printer, maka akhirnya dikembangkan Tinta Universal. Tinta universal ini dibuat dengan pertimbangan kebutuhan pemakai di mana faktor ekonomis lebih diutamakan daripada hasil cetak.

Tinta Universal yang ada di pasaran adalah satu macam tinta inkjet untuk semua jenis printer dari segala merk yang ada di pasaran.

Tinta Pigment vs Tinta Dye
Tinta Pigment adalah tinta yang warnanya berasal dari pewarna pigment/biasanya berupa bubuk, dan tidak larut dalam air. Nama campurannya dalam bahasa Inggris disebut sebagai suspension. Karena pewarna pigment berupa bubuk, partikel pewarna ini tidak ikut merembes masuk ke serat kertas, tetapi tinggal di permukaan dan menjadi lapisan pewarna yang lebih tahan luntur dan tahan cahaya. Sebaliknya pada Tinta Dye, pewarna ini larut dalam air dan merembes ke serat kertas. Dan untuk membedakannya, tinta dye warnanya bening/transparan (jika ikan bisa berenang di dalamnya pasti akan kelihatan). Sebaliknya tinta pigmen warnanya seperti susu (butek). Jadi jika ikan bisa berenang di dalamnya, ikan tsb tidak akan kelihatan.

Tinta dye warnanya lebih kaya daripada tinta pigment, namun tinta dye tidak tahan luntur terhadap air dan cahaya setahan tinta pigment. Printer dengan tinta pigment printheadnya relatif lebih mudah buntu drpd printer yang memakai tinta dye. Pada printer Epson, tinta asli dari Epson yang disebut dengan DuraBrite, diklaim oleh Epson tahan luntur air dan cahaya sebagus pigment tetapi warnanya kaya seperti tinta dye.

Tinta Water Based dan Solvent Based
Tinta yang dipakai untuk printer desktop dimaksudkan oleh pabrik pembuatnya untuk dipakai dalam lingkungan kantor atau rumah, bukan dalam lingkungan pabrik. Oleh sebab itu tintanya harus ramah terhadap kesehatan, tidak beracun, dan bahkan ramah terhadap anak kecil sekalipun. Sebab itu tinta inkjet untuk printer desktop adalah tergolong Tinta Water Based, artinya memakai bahan dasar pelarut air. Selain itu Tinta Water Based tidak berbahaya dan tidak mudah terbakar. Hal ini kebalikan dengan Tinta Solvent Based yang dipakai dalam lingkungan pabrik atau pada mesin printer outdoor. Baunya cukup menyengat dan tidak baik untuk dipakai di lingkungan kantor dan rumah.

Tinta Sublimation vs Tinta Inkjet Biasa
Tinta Sublimation walaupun diperuntukkan untuk printer inkjet biasa, namun dikembangkan bukan oleh pabrik pembuat printer. Kebalikan dengan Tinta Inkjet Biasa yang dikembangkan oleh pabrik pembuat printer. Tinta Sublimation ini dikembangkan oleh pihak lain yang memanfaatkan teknologi inkjet untuk keperluan komersial. Dengan menggunakan tinta ini, maka proses sublimation, yaitu proses padat langsung menjadi gas, bisa dipindahkan untuk memindahkan gambar yang dicetak dengan tinta sublim ke bahan lain (kain, keramik, polyster, dsb) setelah dipanasi dengan mesin pemanas (seperti setrika). Keuntungannya dengan proses sublimasi ini, printer personal bisa menjadi mesin komersial dengan harga yang terjangkau. Lebih detail hal ini akan dibahas tersendiri.

0 komentar:

Posting Komentar

PASANG IKLAN MURAH

Cukup Bayar Rp 30.000/bulan